Karangmojo, 17 Oktober 2025 — Suasana halaman Sekolah Terpadu SMP-SMA-...
Karangmojo, 22 Oktober 2025 — Rabu pagi halaman Sekolah Terpadu SMP-SMA-SMK Pembangunan Karangmojo dipenuhi ratusan orang. Dengan pakaian khas santri, bersarung, baju putih, dan peci hitam, peserta berbaris rapi mengikuti Apel Hari Santri Nasional 2025 tingkat MWC NU Kapanewon Karangmojo. Tahun ini, kampus SMP-SMA-SMK Pembangunan Karangmojo menjadi tuan rumah pelaksanaan apel yang dihadiri pengurus MWC NU, Banom NU se-Kapanewon, guru, karyawan, siswa, dan simpatisan NU dari berbagai wilayah.
Upacara dimulai pukul 07.00 dengan suasana khidmat. Bapak K.H. Drs. Muhammad Syaiful Hadi, M.Pd., Rois Syuriah MWC NU Kapanewon Karangmojo bertindak sebagai pembina apel, sementara pemimpin apel yaitu Bapak Pamuji, Kasatkoryon Banser Karangmojo. Dua pleton barisan dipimpin oleh Bapak Muhammad Sadani dan Bapak Supoyo dari Banser. Pembacaan Naskah Resolusi Jihad dilakukan oleh Kyai Nandy Setiawan, Wakil Ketua MWC NU Karangmojo, dilanjutkan Ikrar Santri oleh Bapak Roli Marfendi, S.T., dan doa penutup oleh Kyai Ali Muhtar, S.Pd.I.
Seluruh rangkaian berlangsung tertib. Jalannya acara dipandu oleh Fitriyatun dari Fatayat NU, dengan dirigen lagu oleh Nurul Mutiya dari Fatayat NU. Paduan suara dari OSIS SMA dan SMK Pembangunan Karangmojo menambah khidmat suasana, sementara Rafli Anjar Secario, siswa kelas XI Perhotelan, bertugas sebagai ajudan pembina apel.
Dalam amanatnya, K.H. Muhammad Syaiful, M.Pd. mengingatkan kembali makna Hari Santri sebagai momentum untuk meneguhkan peran santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan moral di tengah tantangan zaman. Beliau menekankan bahwa semangat santri tidak hanya ditunjukkan lewat simbol busana atau kegiatan keagamaan, tetapi juga melalui keikhlasan berjuang dan kesungguhan menuntut ilmu demi kemaslahatan bangsa.
Apel diakhiri dengan foto bersama di halaman utama. Sebelum mengakhiri kegiatan, seluruh siswa bersama-sama menyantap nasi goreng sajian MBG di halaman sekolah. Senyum dan semangat kebersamaan sangat terasa, mengingatkan bahwa semangat santri akan terus hidup, tak lekang oleh waktu.